Pendukung Prabowo Menutup Kekalahan Dengan Gimick Menangis?
Oleh : Raykarian Haris
Debat capres masih hangat diperbincangkan di publik. Prediksinya sih Prabowo akan merajai panggung debat. Tapi akhirnya dia justru diberondong banyak pertanyaan yang tidak mampu dituntaskan. Ibarat kita sedang makan bersama, tidak mengenyangkan dan justru membuat publik masih kepo dengan Prabowo yang justru tampil jauh dari prediksi mereka.
Prabowo malah banyak memuji Ganjar Pranowo dan berseloroh bahwa dia sepakat dengan ucapan yang dilontarkan capres bernomor urut 03 itu. Entah itu dalam menanggapi situasi dan kondisi hingga pada menawarkan solusi dari problematika yang kini berkembang.
Jika menilik lebih dalam, realisasi kerja Prabowo dalam Menhan tidak maksimal. Itulah mengapa Ganjar harus memberi rapot merah kepada bidang yang dibawahi menteri dalam kabinet Jokowi itu. Oh tenang Ganjar menilai bukan secara asal, tapi melihat data dan fakta di lapangan.
Saat disodorkan dengan isu yang berkembang seperti Global Peace Index, pembelian alutsista bekas, kenaikan utang negara dari kemenhan sampai kebutuhan TNI yang masih banyak yang belum terpenuhi.
Kalau disebut pertanyaan Ganjar adalah data rahasia dan Prabowo tidak bisa menjawab, itu salah besar. Karena apa yang dilontarkan Ganjar ini masih dalam informasi yang mengedukasi publik. Karena informasinya sendiri bisa diakses lewat google.
Ya TKN bahkan presiden juga ikut buka suara tentang data rahasia yang memang tidak boleh tersebar ke publik. Tapi untuk anggaran itu bukan sebuah data rahasia, karena memang Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani selalu bersikap transparan terhadap kondisi keuangan negara, termasuk utang negara dan anggaran Kemenhan yang membengkak hingga terus-terusan naik.
Bahkan Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listyanto turut menerangkan keresahan Prabowo hingga tidak mau memaparkan data yang ditanyakan dua capres lainnya. Menurutnya data yang dibahas adalah data-data publik yang bisa di-download atau diunduh masyarakat. Selain itu, tidak ada data yang sangat spesifik dan bersifat rahasia, sehingga menurutnya tidak perlu ditutup-tutupi dari publik.
Jawaban cari aman dengan alasan jaga rahasia itu menjadi satu sebab sentiment negative Prabowo tinggi. Selain tidak alasan rahasia, Prabowo tidak to the point saat dihadapkan dengan situasi terkini. Seperti penurunan Global Peace Index sampai ke capaian MEF yang masih jauh dari target.
Ganjar jelas tidak menyinggung tentang pesawat bekas dalam bagian itu tapi di waktu yang singkat, Prabowo justru melebar kesana dan tidak memenuhi jawaban saat dimintai alasan dan solusi yang pas untuk masalah tersebut.
Publik dibuat bingung, sekelas Prabowo yang digadang-gadang akan menghempaskan 2 lawannya di panggung debat karena betul-betul menguasai materi, pada akhirnya tidak banyak berkutik, bahkan terkesan lemah tidak tahu apa-apa. Jadi selama 4 tahun ini apa yang menhan itu kerjakan?
Begitu pula saat Ganjar memaparkan bagaimana kebutuhan TNI yang belum sepenuhnya terlengkapi. Dia turun langsung mendengar problematika itu dari lapangan, lewat TNI yang dia kunjungi di asrama dan tempat lain saat mereka bertugas.
Tidak mungkin Ganjar keliru pak Prabowo, jadi alasan data dan fakta yang dibawa Ganjar keliru itu tidak berdasar. Tujuannya apa, untuk menutupi ketidaktahuan Prabowo terhadap masalah yang sedang berkembang di lingkungannya sendiri? Entah yang tahu hanya Tuhan dan Pak Prabowo saja kalau itu.
Tidak heran dari debat ketiga itu, sentiment negatif Prabowo paling tinggi. Banyak pihak menilai Prabowo kalah dalam peperangan di tanahnya sendiri. Salah satu pendukungnya, Effendi Gazali turut menyuarakan pendapat itu. Tapi tidak dengan TKN hingga pendukung lainnya. Mereka bersuara untuk membela Prabowo dengan alasan soal kerahasiaan.
Bung, rahasia apa kalau pertanyaannya saja bersumber dari data yang diperlihatkan di publik? Itu jauh dari nalar. Yang paling sadis saat ada gerakan untuk menutup pagelaran debat dengan tangisan. Demi apa? Tentu saja meraih simpati publik atas kekalahan Prabowo. Playing victim kalau kata saya.
Orang yang melihat secara lengkap debat tadi malam pasti paham, bagaimana Prabowo tidak menjalankan tugasnya dengan baik. Kenapa harus dikasihani? Memangnya Ganjar dan Anies tanya apa, moderator saja menganggap itu hal wajar dan tidak keluar dari topik debat. Apa yang mereka tangisi?
Mereka yang memuja Prabowo sebagai capres yang bakal menguasai panggung debat dengan kemampuan di bidangnya sendiri, kini harus diminta untuk menangis karena kasihan. Wow, drama yang sungguh memukau publik.
Saran saja adek-adek, negara kita masih negara demokrasi. Kalian bebas berpendapat sesuai dengan akal sehat dan hati nurani, jangan mematikannya hanya karena membela capres yang sedang dipertanyakan tanggungjawabnya dalam jabatannya di negara kita. Karena kalian adalah generasi muda harapan bangsa, tidak etis jika melakukan suatu hal yang tidak sesuai dengan nalar demi kenikmatan sementara saja.
Comments
Post a Comment