Posts

Showing posts from January, 2024

Pajak Dinaikkan Tinggi, Pendukung 02 Bela Sampai Mati

Image
Oleh : Arif Hidayat Masih ingatkah, di dalam visi misi Prabowo-Gibran akan menaikkan rasio pajak 23%. Setiap membaca komentar terkait menaikkan pajak, pasti pendukung 02 hanya beralasan kenaikan pajak hanya untuk pengusaha dengan minimal omzet Rp500 juta. Ini mencoba melakukan pembodohan publik atau memujanya begitu kelewatan.  Terlepas dari pengusaha, semua warga tetap akan dikenakan pajak PBB, kendaraan, ataupun barang mewah selainnya. Yang pasti, penetapan pajak dari semua itu dari rasio pajak 23%. Jadi mau tidak mau, semua akan merasakan pembayaran pajak lebih mahal, sampai 2x lebih. Balik lagi ke pengusaha. Pasti Indomaret, Alfamart, maupun Alfamidi merupakan perusahaan besar dan otomatis terkena pajak 23%. Apakah pemiliknya membayar pajak seperti itu atau membebankan pada pembeli dengan menaikkan harga produk? Nyatanya mereka semua menaikkan harga ke produk maupun menambahkan sendiri PPN 10%.  Mau dibatasi berapa pun yang terkena pajak. Pastinya penarikan jum...

Gibran Tidak Paham GreenFlation

Image
Oleh : Ratna Kinasih Pada debat keempat, Gibran kembali mengandalkan jurusnya mempertanyakan dengan singkat seperti pertanyaan SMA. Entah bermaksud menjegal lawan debat atau ingin terlihat pintar. Yang jelas ini sebagai bentuk strategi menjebak lawan debat. Sebab Gibran melakukan tidak hanya satu atau dua kali saja, hampir semua pertanyaan dilakukan seperti itu. Bahkan waktu sisanya tidak digunakan untuk menjelaskan maksud pertanyaannya. Terlepas dari maksud strateginya, ada salah satu yang membuatku risih atau jengkel terhadap pertanyaan dan respon Gibran. Soal bagaimana menangani GreenFlation serta respon Gibran yang mengaku jawaban Mahfud tidak menjawab dengan sikap songongnya. Padahal GreenFlation atau Inflasi Hijau berkaitan dengan ekonomi hijau sendiri. Jika menginginkan pengendalian inflasi harus membatasi permintaan ataupun meningkatkan produksi ekonomi tersebut. Dan jelas jawaban Mahfud tentang ekonomi hijau dan pengendalian inflasinya berdasarkan data alias tidak ...

๐’๐ฅ๐š๐ง๐ค ๐๐ž๐ซ๐ฌ๐š๐ฆ๐š ๐†๐š๐ง๐ฃ๐š๐ซ-๐Œ๐š๐ก๐Ÿ๐ฎ๐

Image
๐Ž๐ฅ๐ž๐ก : ๐‹๐ข๐ฅ๐ข๐š๐ง๐š โ€œ๐‘บ๐’๐’‚๐’๐’Œ ๐‘ฎ๐’‚๐’Œ ๐‘จ๐’…๐’‚ ๐‘ด๐’‚๐’•๐’Š๐’๐’š๐’‚!!!โ€ Barangkali tagline tersebut acap terdengar ditelinga kita, apalagi slogan tersebut sangat familiar. Ya, โ€œ๐‘†๐‘™๐‘Ž๐‘›๐‘˜ ๐บ๐‘Ž๐‘˜ ๐ด๐‘‘๐‘Ž ๐‘€๐‘Ž๐‘ก๐‘–๐‘›๐‘ฆ๐‘Žโ€ bukan sesuatu yang awam kita kenal, mengingat hal tersebut tidak lepas dari grup band musik Slank yang sudah puluhan tahun berkarya di belantika Tanah Air.  Penggemar Slank banyak, bahkan tidak bisa dihitung menggunakan jari. Para penggemar Slank bisa melimpah ruah dikarenakan musik yang dibawakannya sempurna, dan cenderung relate dengan kehidupan individunya. Pun setiap penampilannya di panggung konser juga tak kalah menarik. Pembawaannya yang santai dan menghayati setiap detail lirik lagu, membuat pendengarnya begitu menikmati suguhan musik yang ia bawakan. Slank memanglah luar biasa. Terlepas dari indahnya lagu yang mereka nyanyikan, siang ini Slank menghebohkan Indonesia. Mengapa? Karena ada kabar baik yang ia siarkan, dimana Slank telah mantap dan siap...

Generasi Putih

Image
Oleh : Raya Hanggawangsa Pertemuan Ganjar Pranowo dengan personil Slank kemarin betul-betul terlihat hangat dan menyenangkan. Mereka duduk di meja makan dengan raut wajah ceria bertabur tawa. Warganet bahkan menilai pertemuan itu menjadi tanda-tanda kemenangan untuk pasangan Ganjar-Mahfud. Sebetulnya aku sudah menduga Slank bakal mendukung Ganjar. Meski mereka pendukung Jokowi sebelumnya, tak mungkin mereka akan berada di kubu Prabowo-Gibran pada Pilpres kali ini. Sama seperti banyak tokoh seniman lainnya. Butet dan lain-lain misalnya. Mungkin anda pun juga begitu, pendukung Jokowi namun meyakini bahwa Ganjar lah pemimpin selanjutnya yang terbaik jika dilihat dari karakter maupun kinerjanya.  Apalagi kalau kita bicara soal banyaknya pelanggaran etika kubu Prabowo-Gibran. Dari mulai tragedi Mahkamah Konstitusi, penggunaan fasilitas dan alat negara demi meraih kekuasaan, adalah rentetan peristiwa yang sangat memukul demokrasi dan nalar sehat publik ini. Melihat hal itu, p...

Pendukung Prabowo Menutup Kekalahan Dengan Gimick Menangis?

Image
Oleh : Raykarian Haris Debat capres masih hangat diperbincangkan di publik. Prediksinya sih Prabowo akan merajai panggung debat. Tapi akhirnya dia justru diberondong banyak pertanyaan yang tidak mampu dituntaskan. Ibarat kita sedang makan bersama, tidak mengenyangkan dan justru membuat publik masih kepo dengan Prabowo yang justru tampil jauh dari prediksi mereka.  Prabowo malah banyak memuji Ganjar Pranowo dan berseloroh bahwa dia sepakat dengan ucapan yang dilontarkan capres bernomor urut 03 itu. Entah itu dalam menanggapi situasi dan kondisi hingga pada menawarkan solusi dari problematika yang kini berkembang.  Jika menilik lebih dalam, realisasi kerja Prabowo dalam Menhan tidak maksimal. Itulah mengapa Ganjar harus memberi rapot merah kepada bidang yang dibawahi menteri dalam kabinet Jokowi itu. Oh tenang Ganjar menilai bukan secara asal, tapi melihat data dan fakta di lapangan.  Saat disodorkan dengan isu yang berkembang seperti Global Peace Index, pembeli...

Prabowo Yang Punya Bidangnya Kalah Dengan Ganjar Yang Menguasai Problematika Hari Ini

Image
Oleh : Rahman Hartala Debat capres memang sudah ditunggu oleh masyarakat Indonesia. Ya inilah pesta demokrasi yang mejadi moment mencari dan memilih siapa gerangan capres yang membawa visi-misi serta program yang akan dijalankan sesuai bekal dari rekam jejaknya.  Kali ini, yang memang menjabarkan secara komplit dan detai adalah Ganjar Pranowo. Tugas seorang pemimpin adalah melindungi dan mengayomi rakyat, maka kita harus menjalankan politik luar negeri yang bebas-aktif sesuai dengan yang kita jalankan selama ini.  Hal itu yang termasuk dalam kondisi terkini tentang problem global seperti COVID-19 yang memang kemarin melanda dunia. Namun sebelum kita aktif ke kancah internasional, langkah lebih baiknya kita mengutamakan yang terjadi dalam nasional.  Banyak kebutuhan rakyat yang memang harus dipenuhi, mulai dari kebutuhan medis, kebutuhan sehari-hari, teknologi untuk menyelesaikan peran masyarakat dalam profesinya masing-masing sampai pada kebutuhan pokok berupa...

SAYA TIDAK RELA TNI KITA BERTEMPUR DAN MATI SIA-SIA

Image
โ€œSaya membela TNI kita. Saya bersama mereka. Saya berkeliling Indonesia, mampir bertemu di rumah-rumah mereka, di asrama-asrama mereka. Maka kami tidak mau mereka bertempur dan mati sia-sia. Saya tidak rela!! Perencanaan buttom up itu adalah betul-betul sebuah perencanaan yang mereka inginkan, mereka harapkan, dan mereka bisa menggunakan dengan sangat efektifโ€.  Kalau hanya ngomong tanpa bukti konkret, mana bisa dibuktikan? Selorohan itu yang muncul dalam pikiran saya, ketika mendengar pemaparan cadas dari seorang Ganjar Pranowo soal ketegasannya membela TNI.  Tapi beda jauh dengan Prabowo yang terkesan tidak tahu kondisi di lapangan. Walaupun Ganjar bukan spesialisasinya dunia militer tapi dia sangat memperhatikan urusan para abdi negara, karena mereka adalah pagar negara yang melindungi rakyat dari ancaman luar luar. Mereka yang maju pertama kali saat negara kita diserang pasukan luar negeri. Tidak boleh kita mengabaikan kebutuhan yang memang menunjang profesi me...

๐ˆ๐ฆ๐ฉ๐จ๐ซ ๐‰๐ฎ๐ญ๐š๐š๐ง ๐’๐š๐ฉ๐ข ๐ƒ๐ž๐ฆ๐ข ๐๐ซ๐จ๐ ๐ซ๐š๐ฆ ๐’๐ฎ๐ฌ๐ฎ ๐†๐ซ๐š๐ญ๐ข๐ฌ? ๐‘๐ž๐ฆ๐ฎ๐ค ๐๐จ๐ฅ๐จ!!!

Image
Beredar video cawapres 02 Gibran Rakabuming Raka saat diwawancarai wartawan perihal program susu gratis yang akan didatangkan dari mana, atau lebih tepatnya mengambil sapi dari mana guna memenuhi kebutuhan susu gratis itu.  Tapi siapa sangka jika pertanyaan ringan yang dilontarkan wartawan sama sekali tak dijawab Gibran. Bukannya menjawab dengan lugas, justru pasangan duet Prabowo tersebut hanya menjawab sekenanya dengan respon โ€œ๐ธ๐‘’ ๐‘‘๐‘Žโ„Ž ๐‘ฆ๐‘Žโ€ sembari mengatupkan kedua tangan untuk pamitan.  Melihat reaksi cawapres yang digadang-gadang sebagai representasi anak muda ini malah membuat barisan darah muda tertawa terbahak-bahak, sebab laku Gibran sama sekali tidak mewakili suara dari anak muda itu sendiri.  Usut punya usut, baru-baru ini tersiar kabar bahwa untuk memenuhi program susu gratis yang dibawakan Prabowo-Gibran akan mendatangkan jutaan sapi, alias import 1,5 juta sapi perah guna mencukupi kebutuhan program pemberian susu gratis untuk anak-anak.  ...

๐Œ๐š๐ค๐š๐ง ๐’๐ข๐š๐ง๐  ๐†๐ซ๐š๐ญ๐ข๐ฌ ๐๐ซ๐š๐›๐จ๐ฐ๐จ, ๐”๐ง๐ญ๐ฎ๐ค ๐‘๐š๐ค๐ฒ๐š๐ญ ๐š๐ญ๐š๐ฎ ๐“๐ž๐ฆ๐š๐ง-๐ญ๐ž๐ฆ๐š๐ง ๐ƒ๐ž๐ค๐š๐ญ?

Image
Oleh : Septian R  Dengan nada meletup-letup, tangan memukul-mukul udara, Prabowo Subianto meluapkan kekesalannya karena bisnis-bisnisnya mandek setelah dirinya tidak berkuasa. Momen di Mata Najwa itu jelas mengakhiri rasa penasaran publik kenapa dia betul-betul sangat bernafsu menggenggam kekuasaan. Ya, ada dendam yang belum dituntaskannya. Di masa kekuasaan Orde Baru, Prabowo memang bagai anak emas karena mampu membangun banyak bisnis untuk mempertebal kekayaannya. Sampai-sampai ratusan ribu hektar lahan negara dia kuasai. Namun setelah Orde Baru tumbang, nepotisme perlahan-lahan mulai disikat dan ini berdampak terhadap Prabowo.  Satu-satunya agar bisa mengembalikan semua kejayaan itu adalah dengan meraih kekuasaan. Sudah pasti sesuatu yang diraih dengan ambisi menggebu-gebu akan dimanfaatkan betul jika sudah dalam genggaman. Begitupun kekuasaan bagi Prabowo, ia akan menggunakannya untuk memenuhi hasrat pribadi dan kelompoknya. Lain tidak.  Kita bisa berkaca...